Kedokteran nuklir adalah bidang kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif untuk menegakkan diagnosis, terapi penyakit serta penelitian. Secara lengkap Definisi Kedokteran Nuklir menurut WHO adalah ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan sumber radiasi terbuka (“unsealed’) baik untuk tujuan diagnosa, maupun untuk pengobatan penyakit (terapi), atau dalam penelitian kedokteran.
Kedokteran Nuklir mencakup pemasukan radioisotop ke dalam tubuh pasien (studi in-vivo) dan dapat pula dengan mereaksikannya dengan bahan biologis seperti darah, cairan lambung, urine, dan sebagainya, yang berasal dari tubuh pasien, yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam tabung percobaan).
Radiofarmaka adalah senyawa aktif yang berasal dari campuran unsur radioaktif dan unsur farmaka yang diminum atau disuntikkan ke dalam tubuh melalui intra vena sehingga akan mengikuti sistem metabolisme tubuh.
Syarat Radiofarmaka Ideal :
- Memiliki waktu paruh yang singkat (diagnostik)
- Memiliki waktu paruh efektif cukup panjang, misalnya dalam hari (terapi)
- Pemancar sinar gamma tunggal / murni (diagnostik)
- Pemancar partikel bermuatan gamma dan beta murni (terapi)
- Memiliki energi yang cukup rendah ( diagnostik)
- Memiliki energi yang cukup tinggi ; >1 MeV (terapi)
- Radiofarmaka tersedia dengan mudah dan harganya murah
Hasil Gambaran Kedokteran Nuklir :